Minggu, 07 Juni 2020

Karya Terbit "Gampang-Gampang Susah...."

Menerbitkan Buku Dalam Hitungan Hari Bukan Lagi Mimpi – CasCisCus  Karya Terbit "Gampang-Gampang Susah...."
      Coretan buk Des..

            Menjadi seorang penulis handal itu memang gampang-gampang susah. Kenapa? Terkadang seketika kita menemukan ide, seketika itu juga kita dapat menggerakkan tangan kita untuk menulis sepanjang-panjangnya. Namun, terkadang seketika kita membutuhkan ide segar, sampai berhari-hari dan sembari bermenung-menung ide itu tak kunjung juga datang. Akhirnya, tangan menjadi kaku untuk menulis dan pikiran menjadi buntu. Memang, untuk menjadi penulis yang handal diperlukan latihan yang tidak ada henti-hentinya. Penulis harus rajin membaca, membaca apa saja dan menganalisis hasil bacaannya sehingga dapat dihasilkan tulisan yang maha karya.

            Begitu juga seperti yang dialami oleh seorang ibuk penulis yang luar biasa. Saat ini beliau telah berhasil menghasilkan tulisan dan karya yang dikenal dan bermanfaat bagi siapa yang membacanya. Siapa yang tidak mengenal sosok Ibu Sri Sugiastuti. Karya-karyanya pun sangat familiar di mata masyarakat dan pecinta literasi.

            Keberhasilan Buk Astuti tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diketahui, Bu Astuti memulai menulis di usia beliau sudah menginjak 50 tahun. Namun, yang menjadi pelajaran bagi kita adalah bagaimana semangat dan konsistensi beliau dalam menghasilkan karya. Sampai pada akhirnya, banyak karya buku yang telah dapat beliau hasilkan. Bahkan beliau telah sampai menikmati royalty dari karya yang telah dihasilkan. Buku-buku yang beliau buat selalu habis terjual baik dari penerbit mayor maupun indie. Alhasil, keberhasilan beliau tidak hanya sekedar menghasilkan karya yang bermanfaat, tetapi juga dapat menikmati hasil “keringat” dari karya beliau sendiri.

            Pelajaran terbesar bagi kita adalah bagaimana kita dapat menjadi seperti Buk Astuti. Bahkan, lebih. Tidak ada hal yang mustahil jika kita mau memulai dan terus melakukannya. Jadikan apa yang telah diperoleh oleh Buk Astuti ini sebagai alasan kita untuk juga dapat menjadi seperti beliau. Kejar target, focus, dan konsisten itulah kunci utama untuk menjadi penulis handal.

            Karya yang telah kita hasilkan akan bermanfaat jika dapat dibaca bahkan diterapkan oleh semua khalayak. Oleh karena itu, dalam menghidupkan karya kit atidak dapat seorang diri. Kita membutuhkan jasa penerbit yang tertarik menerbitkan tulisan kita. Mungkin kita telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah kita selalu ditolak penerbit. Ingat, jangan buru-buru membuang naskah itu, karena penulis sukses pun awalnya mengalami penolakan. J.K Rowling pun awalnya naskahnya ditolak 12 kali, begitu pun penulis lainnya. Jika naskah ditolak, kita dihadapak pada 2 pilihan: “lanjut berjuang, atau berhenti di tempat”. Jika terus berjuang, akan ada 2 pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan secara self publishing. Kitalah yang menentukan nasib karya kita. Teruslah berkarya dan berkolaborasi dengan sesame.

Rabu, 03 Juni 2020

Mungkin Itu Peluangnya

MUNGKIN INI PELUANGNYA

 Senin, 1 Juni 2020 Pukul 19.00 WIB

 



Setiap hari ketika membuka dan membaca pesan whatsApp kita selalu mendapatkan informasi terbaru. Diakui, telah lama sekali mendapatkan informasi mengenai pelatihan menulis bersama Om Jay. Tertarik, akhirnya mencoba mendaftar. Ikut belajar dalam grup WA, hanya menjadi penyimak setia saja. Sehingga pada akhirnya, pelatihan pertama ini tidak membuahkan hasil apa-apa. Failed. Beberapa bulan kemudian, mendapatkan informasi kembali pelatihan menulis ini. Kembali ikut dan bergabung ke dalam grup. Lagi-lagi hanya menjadi penyimak dan pembaca semua chat yang ada. Kembali lagi, pelatihan kelima ini tidak memberikan dampak apa-apa. Tampaknya sia-sia saja. Kegagalan disebabkan karena tidak pernah mencoba mengerjakan tugas. Instruksi yang diberikan oleh mentor tidak begitu dihiraukan. Dengan alasan, ada pekerjaan lain yang lebih penting.

 Bulan Juni ini untuk yang ketiga kalinya kembali bergabung ke dalam pelatihan menulis Om Jay. Akhirnya, malam ini kembali menjadi kuliah perdanaku di "Belajar menulis gelombang 12". Perkuliahan yang dilakukan hanya via WhatsApp grup ini berarti tidak mengurangi khasanah keilmuan yang diberikan Omjay; guru besar menulis. Tersadar, inilah awal peluang yang mungkin dapat merubah paradigma dan kemauan diri saya untuk memulai menulis. Kali ini, harus berhasil dan membuahkan karya.

 Cukup melegakan, Om Jay sebagai mentor tetap memberikan saya kesempatan untuk kembali bergabung di pelatihan beliau. Terbersit di hati, kuatkan motivasi dan keyakinan bahwa saya dapat mengikuti pelatihan ini sampai akhir dengan hasil yang optimal. Jangan sampai menyia-nyiakan peluang yang datang ini.

 Mengikuti perkuliahan malam ini sangat memberikan kesan yang berarti. Membaca pemaparan dan pengalaman Om Jay dari awal menulis sampai menjadi sang guru besar memberikan suntikan semangat yang kuat dalam diri saya. Om Jay telah membuktikan bahwa menulis itu seperti aliran air yang mengalir. Menulis merupakan refleksi dari bahasa jiwa yang tidak selalu dapat diungkapkan. Untuk menjadi penulis yang handal harus banyak membaca dan kemudian menulis. Menulis apa saja. Semua hal yang kita alami dan yang kita lihat dapat menjadi bahan tulisan yang bermanfaat jika dibaca oleh orang lain. Dengan tulisan, kita dapat merubah dunia dan pola pikir kehidupan masyarakat.

 Tulisan yang bagus, tidak semata-mata dihasilkan oleh pikiran diri sendiri. Menulis membutuhkan kolaborasi. Kolaborasi dengan orang lain. Orang yang berjasa dalam mengedit tulisan kita agar tampil bagus dan enak untuk dibaca. Semua perjalanan panjang itu membutuhkan waktu yang panjang. Nikmati prosesnya dan tunggu hasil yang menakjubkan. Semangat menulis telah membara dalam jiwa. Inilah saatnya mewujudkan peluang besar itu.


Nama                         : Desi Ariyanti Naspin, M. Pd

Asal                            : MAN Kota Sawahlunto                



Jumat, 15 Mei 2020

Start with Literasi GAJE

Berawal dari motivasi dari dalam diri saya sendiri untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik terutama di bidang IT, maka saya yang telah terdaftar sebagai anggota IGI memanfaatkan peluang untuk mengikuti pelatihan pembuatan blog untuk menunjang kegiatan guru.
Pembuatan blog ini diinisiasi oleh program sagusablog (satu guru satu blog). Periode pada pelatihan saat ini dimulai dari tanggal 8 - 14 Mei 2020. Selain mengharapkan tambahan ilmu salah satu point penting yang menajdi sasaran mengikuti kegiatan ini adalah untuk mendapatkan sertifikat pelatihan selama 32 JP, yang akan berguna di kemudia hari.

Banyak manfaat yang saya dapatkan setelah mengikuti pelatihan ini. Modul yang telah tersusun rapi serta para mentor yang selalu sabar dan memberi motivasi sampai akhirnya saya dapat menyelesaikan blog ini.

Rabu, 13 Mei 2020

Kisi-Kisi Soal Fisika


PAKET UJIAN  AKHIR SEMESTER (UAS)
KELAS X SEMESTER GENAP FISIKA

No.
Kompetensi Dasar
Bahan Kls/ Semester
Konten/Materi
Indikator Soal
Level Kognitif
Bentuk Soal
Nomor
Soal
1
Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
X/2
Hukum-Hukum Newton/Kinematika dan Hukum II Newton
Siswa dapat menghitung massa benda dengan menerapkan konsep kinematika gerak dan Hukum II Newton
C-3
PG
1
2
Hukum-Hukum Newton/Analisis gaya pada bidang miring
Disajikan gambar, siswa dapat menentukan gaya normal yang bekerja pada benda di bidang miring
C-4
PG
2
3
Hukum-Hukum Newton/Analisis gaya pada sistem berkatrol
Disajikan gambar sistem berkatrol, siswa dapat menganalisis percepatan total dari sistem yang bergerak
C-4
PG
3
4
Hukum-Hukum Newton/Analisis gaya pada gerak melingkar
Disajikan gambar gerak melingkar ditikungan, siswa dapat menghitung kecepatan benda yang bergerak
C-4
PG
4
5
Penerapan Hukum Newton pada katrol
Disajikan gambar katrol bebas, siswa dapat menentukan percepatan sistem dengan menerapkan analisis gaya
C-4
Essay
16
6
Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton
X/2
Hukum Newton tentang gravitasi:
·     Gaya gravitasi antar partikel
·     Kuat medan gravitasi dan percepatan gravitasi

Siswa dapat menghitung besarnya percepatan sentripetal yang berkerja pada planet selama bergerak mengelilingi tata surya
C-4
PG
5
7
Hukum Newton tentang Gravitasi Umum dan Kuat Medan Gravitasi
Disajikan gambar dua massa yang saling terpisah, siswa dapat menentukan besar titik medan gravitasi
C-4
Essay
17
8
Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
X/2
Hukum Kekekalan Energi
Disajikan 2 gambar kedudukan yang berbeda, siswa dapat menyimpulkan perbedaan usaha yang dilakukan dari masing-masing gambar
C-5
PG
6
9
Penerapan Hukum Kekekalan Energi pada bidang melingkar
Disajikan gambar roller coster, siswa dapat menganalisis kecepatan kereta dengan menerapkan Hukum Kekekalan Energi
C-4
PG
7
10
Daya pada alat mekanis rumah tangga
Siswa dapat menghitung daya yang dihasilkan pada suatu mesin traktor
C-3
PG
8
11
Grafik usaha
Disajikan gambar grafik usaha, siswa dapat menentukan besar usaha
C-3
Essay
18
12
Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
X/2
Momentum benda
Disajikan cerita tentang seseorang yang menendang bola, siswa dapat menghitung perubahan momentum yang terjadi pada bola
C-3
PG
9
13
Penerapan momentum dan impuls pada fenomena pantulan pada benda
Disajikan cerita, siswa dapat menghitung jumlan pukulan martil yang terjadi menerapkan konsep momentum dan impuls
C-3
PG
10
14
Tumbukan/ Tumbukan Lenting sempurna dan Hukum Kekekalan Momentum
Disajikan cerita, siswa dapat menentukan kecepatan benda sebelum dan setelah bertumbukan
C-4
PG
11
15
Koefisien restitusi tumbukan
Diketahui nilai koefisien restitusi tumbukan, siswa dapat menghitung kecepatan benda setelah tumbukan
C-3
PG
12
16
Hubungan gaya dengan impuls
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menghitung gaya dorong dengan menerapkan konsep momentum dan impuls
C-3
Essay
19
17
Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
X/2
Frekuensi getaran pegas
Disajikan cerita, siswa dapat menghitung frekuensi yang terjadi pada getaran pegas
C-3
PG
13
18
Simpangan dan Energi Mekanik Pegas
Disajikan sebuah gambar pegas yang bergetar, siswa dapat menganalisis besar simpangan ketika energi pegas diketahui
C-4
PG
14
19
Sudut fase dari grafik getaran
Disajikan sebuah gambar grafik getaran, siswa dapat menentukan besar sudut fase getaran
C-3
PG
15
20
Periode getaran pegas
Disajikan sebuah gambar getaran pegas, siswa dapat menghitung periode pegas
C-4
Essay
20


Pendidikan HOTs


Artikel : DESI ARIYANTI NASPIN, M. Pd


Pembelajaran HOT’S, TANTANGAN, dan SOLUSI

           
Saat ini negara kita, Indonesia sedang menghadapi perubahan zaman yang sangat masif. Berbagai tantangan di era revolusi industri 4.0 mau tidak mau harus kita hadapi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh semua pihak untuk menghadapi dan menghadang perubahan tersebut. Era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi telah merasuki semua bidang kehidupan. Dan kita, mau tidak mau, siap atau tidak siap kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan tersebut. Agar tidak ketinggalan zaman. Teknologi abad 21 seperti machine learning, artificial intelligence, internet of things, sampai 3d printing harus kita hadang dengan segala persiapan. Sehingga, kita harus mempersiapkan diri, merencanakan, dan menyusun strategi di tingkat negara untuk menghadapinya. Saat ini manusia dituntut agar dapat menyesuaikan diri dengan sistem digitalisasi. Hal ini disebabkan karena semua aspek kehidupan telah berubah menggunakan sistem operasi digitalisasi.
Pendidikan yang merupakan ujung tombak dari segala bidang kehidupan, harus senantiasa hadir dan menjadi penghadang utama dalam menghadapi arus perubahan yang sangat deras ini. Untuk menjawab tantangan tersebut, semua stakeholders pendidikan harus mampu berperan dan bersinergi aktif. Tujuan dari pendidikan dikatakan berhasil jika telah dapat menghasilkan output yang dapat mengikuti arus perubahan tersebut. Hasilnya adalah lulusan yang dibekali dengan kemampuan digital (coding) dan tingkat analisa yang tinggi. Oleh karena itu, sekiranya upaya pemerintah menerapkan pembelajaran high thinking order skill (HOT’S) telah dirasakan cukup mumpuni untuk menghasilkan kompetensi lulusan seperti yang diinginkan.
Seperti yang telah kita ketahui, pembelajaran HOT’S merupakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berfikir tingkat tinggi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan lulusan. Hal ini merupakan salah satu program Kemdikbud melalui Ditjen GTK sejak tahun 2017 yang lalu. Dalam pembelajaran HOT’S yang telah dijalankan, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan berfikir secara kritis (critical thinking) yang membutuhkan penalaran dan kemampuan analisis yang tinggi, kreatif dan inovatif (creative and innovative thinking) dalam menyelesaikan masalah, memiliki kemampuan berkomunikasi (communication skill) dengan sesama, mempunyai kemampuan bekerja sama (collaboration skill) dengan orang lain, serta memiliki rasa kepercayaan diri (confidence) yang baik. Oleh karena itu, semua keahlian ini wajib dimiliki oleh lulusan agar kelak dapat bersaing di dunia yang serba digital saat ini.
Nyatanya dalam menerapkan pembelajaran HOT’S ini tidak semudah seperti yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan indikator pencapaian kompetensi yang cukup tinggi, sehingga diperlukan kemampuan dan kemauan yang kuat dari pelaksana. Untuk mensukseskan program pemerintah ini memang sangatlah berat. Berbagai tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar harus mampu kita lalui sebaik mungkin. Harapannya dengan kita menyadari berbagai tantangan tersebut, kita dapat menyiapkan strategi dan solusi terbaik. Pertama, tantangan terbesar yang dihadapi datang dari dalam pendidik itu sendiri. Yaitu, bagaimana pendidik dapat menanamkan kepada peserta didik betapa pentingya arti pendidikan ini bagi mereka. Disadari atau tidak, banyak peserta didik yang hanya datang dan duduk di sekolah saja tanpa memahami arti pentingnya mengapa harus belajar. Mereka hanya datang mendengarkan, menyimak, dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru tanpa tau apa arti dari semua yang meraka lakukan. Apa manfaat kedepannya. Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.
Memang tidak mudah bagi pendidik untuk menanamkan pemahaman tersebut. Diperlukan sekali peran orang tua. Karena bagaimanapun orang tua yang mengenal anak lebih dalam. Jika pihak yang terkait tidak dapat memaksimalkan perannya ditakutkan akan memperumit masalah yang telah ada. Hal ini dikarenakan pendidikan tidak hanya mencakup aspek teknologi saja, tetapi juga aspek sosiologi masyarakat yang tumbuh, aspek sosiologi, aspek ekonomi masyarakat, bahkan aspek psikologi anak yang sangat beragam.
Kedua, perlu adanya peningkatan kompetensi pendidik. Tidak hanya kompetensi profesional saja, namun ketiga kompetensi lainnya juga harus ditingkatkan. Pedagogik, sosial bahkan kepribadian juga harus ditingkatkan. Karena kualitas pendidik tidak hanya dapat diukur dari akademik profesionalistasnya saja, namun juga dari tiga kompetensi lain yang saling memberi pengaruh terhadap karakter pendidik itu sendiri. Ketiga, ketika ada program atau kebijakan baru alangkah baiknya sekolah dapat memberikan sosialisasi kepada orang tua peserta didik. Dengan demikian, orang tua mengetahui secara pasti apa yang terjadi dan program pendidikan yang ada di sekolah sehingga orang tua dapat memberikan kontribusinya terhadap masa depan anak-anaknya.
Keempat, perlu adanya pemantapan secara pribadi kepada peserta didik melalui bimbingan konseling dari guru BK di setiap satuan pendidikan. Guru BK harus berperan aktif karena perbedaan karakter dari setiap peserta didik membuat tidak mudah menyatukan visi dan misi. Selain itu, peran seluruh stakeholders yang berkepentingan dalam bidang pendidikan juga sangat diperlukan. Kelima, sekolah sudah saatnya membuat terobosan baru untuk melakukan pembelajaraan yang dapat mengarahkan kemampuan, keahlian dan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Hal ini telah difasilitasi dengan beberapa model pembelajaran HOT’S yaitu melalui problem based learning dan project based learning. Di dalam model tersebut pendidik dapat memaksimalkan perannya sebagai fasilitator ketika peserta didik melakukan pembelajaran yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Selanjutnya, kepada pemangku kebijakan hendaknya kembali memperhatikan kesesuaian kurikulum dan kompetensi dasar dari setiap materi pelajaran yang dibebankan kepada peserta didik. Kelihatannya memang hal yang sepele, namun ketika pendidik mengajarkan suatu konsep yang membutuhkan keterkaitan dengan konsep di mata pelajaran lain itu menjadi hal yang berat. Seperti ada suatu benang yang terputus antara setiap mata pelajaran. Hal ini tentu menjadi kendala dalam mencapai ketuntasan belajar. Bagaimana peserta didik dapat mencapai materi pengayaan jika materi prasyarat yang terkait dengan mata pelajaran lain belum mereka dapatkan.
Seperti inilah pemikiran sederhana. Harapan sebagai seorang pendidik memang tinggi. Mendidik merupakan tugas mulia yang sangat berat, namun jika kita ihklas dan tulus akan sangat besar pahala yang didapatkan. Pembelajaran high order thinking skill bagus, namun tetap perlu disertai dengan berbagai solusi dan strategi yang tepat. Dengan demikian kebijakan yang telah dicanangkan dan diprogramkan dapat dijalankan dengan baik dan tepat guna.